PORTALINVESTIGASI.CO|KABUPATEN TANGERANG – Pasca Pemberian penghargaan terhadap atlet bulu tangkis Ganda Putri Greysia Polli dan Apriani Rahayu peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini terus mengalir.Tak terkecuali dari Pemerintah Kabupaten Tangerang Tidak tanggung-tanggung selain uang tunai sebesar 76 juta, Pemkab Tangerang membebaskan bayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) seumur hidup kepada kedua atlet bulu tangkis ini.
Namun, pemberian hadiah sebagai bentuk apresiasi tersebut menuai kritik dari aktivis Tangerang. Selain kurang tepat juga tidak logis. Terlebih jika anggaran itu bersumber dari APBD
Kepada PORTALINVESTIGASI.CO, Aktivis Mahasiswa Firmansyah mengatakan,Jangan ikut latahlah atau sekedar mencari sorotan nasional,Pak bupati Ahmed Zaki Iskandar lebih baik menggunakan uang pribadi.Jangan membebaskan atau mengratiskan. Karena tentu merugikan bagi daerah dan masyarakat,keputusan pembebasan PBB seumur hidup yang diberikan bupati Zaki kurang tepat menurut saya “Maksud pembebasan itu kan artinya gratis. Berarti ada potential loss pendapatan daerah nantinya. Terdapat sumber pendapatan yang mestinya masuk kas daerah tapi hilang gara-gara keputusan Bupati,” sambung Firmansyah saat dihubungi pada Jumat, (20/08).
“Agar menjadi contoh baik, idealnya jangan dibebaskan, tapi dibayarkan, dan itu menggunakan uang pribadi pak bupati,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mempertanyakan sumber uang tunai sebesar 76 juta yang diberikan sebagai hadiah tambahan atau bonus,jika uang tersebut diambil dari kas daerah, rakyat yang rugi. Soal bantuan, akan lebih manfaat kalau dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan ditambah lagi buat masyarakat yang terkena pandemi saat ini
“Sayang sekali, Lebih baik dibagikan ke masyarakat bansos saja masih carut marut pencairanya,anggaran bantuan yang bersumber dari kabupaten tangerang aja baru beberapa tahap ini udah ngasih hadiah ke Grey dan Apri cukup orang pusat dan wilayah mereka saja yang memberikan,” pungkasnya.
Firmansyah menambahkan juga “pak bupati seharusnya lebih mengutamakan masyarakat miskin yang terdampak akibat pandemi ini dibandingkan menghambur-hamburkan uang untuk memberi penghargaan kepada 2 orang tersebut,mungkin dengan ikut latah atau cari panggung akibat pemberian hadiah tersebut masyarakat tidak menjerit kali,bahkan lihat dampak dari pemagaran yang dipasar cisoka ada 38 kk didalam itu hemat saya mending kasih jalan itu yang ada didalam pagar atau gak pakai kan uang itu untuk diberikan membuka jalan dibanding memberi hadiah yang akan buat masyarakat semakin menjerit
Untuk informasi, baru-baru ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang ikut memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi terhadap atlet bulu tangkis peraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 hingga sampai saat ini aktivis dan masyarakat mempertanyakan itu hadiah yang dikeluarkan yang diberikan apakah memakai APBD atau kantong pribadi.
Penulis : Fras
Sumber : Firmansyah Aktivis Tangerang
Kami warga pasar Cisoka akses keluar….kami tetap berkomitmen dari awal….bahwasanya kami menolak pemagaran walaupun secara langsung pemagaran hampir selesai 80% perjuangan kami belum tuntas…bahkan kami akan terus maju…sampai tingkat propinsi dan DPR-RI …krna ini adalah kehidupan kami toko kami tempat tinggal kami…dan mata pencarian kami serta anak2 kami…mana rasa kemanusiaannya…mna keadilannya sehingga kehidupan kami….tterisolasi dan terkurung seperti ini….kami menjual sebidang tanah ke pemerintah daerah…krna belum adanya akses jln keluar pasar…kami bergotong royong…untuk bisa memindahkan makam leluhur kami…krna akan di bangunnya jln akses keluar….ttpi kini kami menjerit…di tutupnya toko kami dengan adanya pemagaran …seharusnya BP.dewan partai Golkar yg secara langsung yg berkepentingan lebih mengerti…krna beliau lebih paham lebih tahu warganya…kena secara langsung beliau lahir di Cisoka….tapi kenapa sekarang menzolimi kami….begitu jga BP.camat yg terhormat….warga tanya…kenapa…BP.camat…sekarang bertentangan dengan kami…awalnya kami percaya penuh…pada bp.dewan dan camat….dibalik semua ini warga bertanya…..ada apa dengan semua ini???????