PORTALINVESTIGASI.CO | KABUPATEN TANGERANG- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang telah memeriksa dan menguji sampel air permukaan atau air sungai di sekitar pabrik Mayora Indah Jayanti. Hasilnya, air permukaan di sekitar pabrik makanan dan minuman itu dinyatakan tercemar sejumlah zat kimia dan fecal Coliform atau bakteri dari tinja manusia. “Ada sejumlah zat yang kadarnya diatas ambang baku mutu,” kata Kepala Seksi Bina Lingkungan DLH Kabupaten Tangerang, Sandy Nugraha saat ditemui dikantornya, Senin 4 Oktober 2021.
DLH Kabupaten Tangerang melakukan uji laboratorium pada bulan April 2021. Sampel air permukaan diambil di tiga kampung yaitu, Desa Gembong Kecamatan Balaraja, kampung Kelapa dan Kampung Deungder kecamatan Jayanti. Dari tiga sampel yang diperiksa didapatkan air permukaan terkontaminasi lebih 270.000 fecal coliform yang melebihi batas ambang mutu 1000.
Warna air dan tingkat kekeruhan air juga diatas ambang baku mutu. Air juga mengandung zat kimia berbahaya seperti amoniak, sianida, tembaga, namun masih dibawah ambang batas. Tapi air juga terkontaminasi khrom hexavalent (Cr⁶) atau mercuri yang diatas ambang baku mutu.
Berikut hasil uji laboratorium air permukaan di saluran irigasi yang juga dijadikan saluran pembuangan limbah PT Mayora Indah Jayanti di desa Gembong :
*Warna 964 diatas baku mutu 50
*Amoniak ( N ) 175 mg/L diatas ambang baku mutu 0,2 mg/L
*Belerang 0,018 mg/L diatas baku mutu 0,002 mg/L
*Biochemical Oxigen Demand (BOD) 137,2 mg/L diatas baku mutu 3 mg/L
* Chemical Oxigen Demand (COD) 217 mg/L diatas baku mutu 25 mg/L
*Chrom Hexavalent (Cr⁶) 0,023 mg/L diatas ambang baku mutu 0,05 mg/L.
Air permukaan juga mengandung bakteri fecal coliform dengan total 1.300.000 MPN/100 ml diatas baku mutu 5000 MPN/100 ml.
Menurut Sandy, ada enam industri yang dicurigai sebagai pencemar air permukaan tersebut yang jaraknya berdekatan yaitu, pabrik makanan dan minuman, pabrik koper plastik, pabrik aspal, pabrik pengemasan garam dan pakan ternak.
Terkait tingginya kandungan bakteri dalam air permukaan di Jayanti, menurut Sandy, hal itu diduga dari sanitasi lingkungan masyarakat yang buruk.
Dari hasil uji laboratorium itu, DLH Kabupaten Tangerang telah mengeluarkan rekomendasi agar sanitasi masyarakat diperbaiki dan melakukan pengawasan ke industri-industri. Red
Lalu tindakannya apa terhadap pabrik tersebut??
Sedangkan masyarakat sdh sangat tersiksa dengan bau yg tiap hari pabrik buang ke saluran pembuangan